Bulan lenyap, bintang apalagi. Disini hanya ada awan mendung dilapisi langit yang gelap gulita. Air yang selama ini bersembunyi dibalik awan ragu-ragu untuk jatuh, "Jatuh nggak ya", katanya Yang penuh akhirnya tumpah juga. Air dibalik awan itu akhirnya memilih untuk jatuh. Hujan, namanya. Setelah jatuh, ia kembali bertanya pada diri sendiri, "Aahhh untuk apapula aku jatuh?! Ini kan malam hari, tak ada ada orang yang bisa kubuat basah!" Awan dan langit bersekongkol menertawakan Hujan. Mereka bilang, "Makanya Jan, kalo jatuh mikir-mikir dulu! Hahaha"