Malam ini jujur saja sebenarnya aku bingung mau menulis apa di sini. Rasa-rasanya rindu menulis tapi ketika ingin memulai bingung sendiri mau membahas tentang apa dan mengapa. Pernah suatu waktu melamun memikirkan "gimana ya kalau kalau aku menulis?". Di sini masih ada sampai saat ini rasa takut untuk menulis. Entah itu karena takut diejek, dicela, ditertawakan, dibilang tidak bagus atau semacamnya. Terkadang hati ini iri dengan teman-teman yang bisa menulis yang menurutku itu indah. Iri rasanya, sangat. Aku sendiri sangat mengagumi tulisan-tulisan orang yang kadang aku sendiri tak tau dari mana mereka mendapat untaian kalimat yang dapat mengalunkan hati setiap pembacanya. Apakah dari copas milik orang lain tanpa mencantumkan sumber atau memang benar itu dari pemikirannya sendiri. Entahlah. Diri ini merasa kerdil jika dibandingkan dengan teman-teman yang lain.
Mungkin berbulan-bulan ini aku bisa dikatan tidak aktif memainkan blogger. Tapi percayalah teman, aku tak berhenti menulis. Hanya saja aku menulis untuk diriku. Puisi yang tak di bagikan di semua socmed, pikiran-pikiran yang dikurung di dalam file laptop atau sajak-sajak kecil yang tersimpan dibelakang buku sekolahku. Sampai-sampai membuat fake account untuk tetap bisa membuat puisi atau ide tanpa sepengetahuan orang-orang yang aku kenal. Terkadang aku tak paham dengan jalan pikiranku sendiri. "Sebenarnya apa yang ditakuti kamu Rin?" tanyaku dalam hati.
Sendirinya aku memahami bahwa yang tidak ada dalam diriku ini adalah rasa pede, takut mencoba. Fatalnya, aku baru menyadari itu ketika menonton Juru Bicara - Pandji Pragiwaksono di Youtube. Ya, acara itu tidak jauh beda dengan Mesakke Bangsaku.
Tidak hanya Bang Panji yang bilang begitu tapi sebelum-sebelumnya juga pernah mendengar dari beberapa penulis seperti Bang Tere Liye yang ketika itu bedah buku Pulang bahwa semakin kamu sering menulis maka semakin handal kamu menulis, ya kurang lebih seperti itu.
Ternyata kemampuan menulis juga harus diimbangi seberapa banyak kamu membaca buku pertahun, perbulan atau perhari. Ya, semakin kamu banyak membaca buku semakin banyak kosa kata yang kamu dapatkan. Entah itu dari buku pelajaran, buku biografi ataupun novel yang kamu baca.
Banyak orang bilang, kalau mau dikenang maka menulislah memang benar adanya. Soe Hok Gie, meninggal dalam usia 26 tahun bisa dikata sangat muda tapi siapa sangka namanya tetap berkibar sampai sekarang karena karya-karya dan ide-ide beliau yang mengagumkan. Dan masih banyak tokoh-tokoh lain yang karyanya masih sering kita temui.
So, untuk diriku pribadi dan teman-teman jangan malu mencoba. Just do it!
Yogyakarta, 24 Maret 2017 (9:36 PM)
edited by : Zafathan
Mungkin berbulan-bulan ini aku bisa dikatan tidak aktif memainkan blogger. Tapi percayalah teman, aku tak berhenti menulis. Hanya saja aku menulis untuk diriku. Puisi yang tak di bagikan di semua socmed, pikiran-pikiran yang dikurung di dalam file laptop atau sajak-sajak kecil yang tersimpan dibelakang buku sekolahku. Sampai-sampai membuat fake account untuk tetap bisa membuat puisi atau ide tanpa sepengetahuan orang-orang yang aku kenal. Terkadang aku tak paham dengan jalan pikiranku sendiri. "Sebenarnya apa yang ditakuti kamu Rin?" tanyaku dalam hati.
Sendirinya aku memahami bahwa yang tidak ada dalam diriku ini adalah rasa pede, takut mencoba. Fatalnya, aku baru menyadari itu ketika menonton Juru Bicara - Pandji Pragiwaksono di Youtube. Ya, acara itu tidak jauh beda dengan Mesakke Bangsaku.
"Kunci dari berkarya adalah mulai dulu aja lalu bikin yang lebih baik. Kunci dari berkarya adalah berproses. Lo ga bakalan punya karya yang keren kalo lo ga mulai dari yang alay, yang jelek."
-Pandji PragiwaksonoKurang lebih itulah yang dibilang sama bang Panji. Disitulah aku mulai berpikir "Rin, kalau kamu selama ini takut diejek karyanya jelek, ga tepat pemilihan diksinya, ga siap dikatain orang alay, galauan, cah cinta atau semacamnya kamu ga bakalan berkembang Rin. Kamu ga bakal menghasilkan karya yang bagus, yang keren. Orang-orang yang karyanya dicari di sana-sini nggak mungkin dia langsung bisa menghasilkan karya yang bagus tanpa dia memulai dulu yang jelek. Ayo Rin! Show time!"
Tidak hanya Bang Panji yang bilang begitu tapi sebelum-sebelumnya juga pernah mendengar dari beberapa penulis seperti Bang Tere Liye yang ketika itu bedah buku Pulang bahwa semakin kamu sering menulis maka semakin handal kamu menulis, ya kurang lebih seperti itu.
Ternyata kemampuan menulis juga harus diimbangi seberapa banyak kamu membaca buku pertahun, perbulan atau perhari. Ya, semakin kamu banyak membaca buku semakin banyak kosa kata yang kamu dapatkan. Entah itu dari buku pelajaran, buku biografi ataupun novel yang kamu baca.
Banyak orang bilang, kalau mau dikenang maka menulislah memang benar adanya. Soe Hok Gie, meninggal dalam usia 26 tahun bisa dikata sangat muda tapi siapa sangka namanya tetap berkibar sampai sekarang karena karya-karya dan ide-ide beliau yang mengagumkan. Dan masih banyak tokoh-tokoh lain yang karyanya masih sering kita temui.
So, untuk diriku pribadi dan teman-teman jangan malu mencoba. Just do it!
Yogyakarta, 24 Maret 2017 (9:36 PM)
edited by : Zafathan
Komentar
Posting Komentar