Langsung ke konten utama

Pencarian

Iya, pencarian. Pencarian memang tak melulu harus pergi entah kemana untuk menemukan apa yang kita cari. Sepanjang hidupku pencarian yang melelahkan adalah pencarian jati diri. Jati diri menurut KBBI adalah gambaran, ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau sebuah benda, bisa pula berarti identitas, inti, jiwa, semangat, dan daya gerak dari dalam atau spiritualitas. Singkatnya jati diri adalah karakter kita sebenarnya.

Ternyata jati diri kita lagi-lagi dapat dipengaruhi oleh lingkungan kita. Layaknya air, jati diri bisa saja menjadi keruh bila ditempat yang tidak bersih. Dilihat dari wujudnya air akan tetap air walau telah dicampur dengan pewarna apapun. Mungkin begitulah jati diri sudah tertanam didalam diri kita masing-masing hanya karena faktor lingkungan yang dapat membuat jati diri kita yang sebenarnya terkubur.

Bisa dikata jati diri terkubur karena adanya obsesi dan tekanan ketidakpercayaan diri.
Jadi, beruntunglah kalian-kalian yang ada didalam lingkungan yang bisa dikata religius dan selalu mendukung kalian. Karena hal tersebut bisa saja membentuk jati diri kalian menjadi lebih percaya diri dan selalu optimis dalam melakukan segala sesuatu. Sangat berbeda dengan teman-teman kita yang kurang beruntung bisa saja lingkungan menjadikan jati diri diri kita menjadi orang yang pesimis dalam menghadapi hidup.

Kalian yang dari awal telah mengikuti blog-ku pasti juga melihat tulisan-tulisanku sekarang sedikit berbeda dengan tulisan-tulisanku yang dulu. Tulisan-tulisanku dulu sering menggunakan “saya” namun seiring berjalannya waktu “saya” telah berubah menjadi “aku” mungkin, itu salah satu pencarianku dalam menemukan karakter dalam tulisan. Tepatnya, lebih nyaman mana aku dalam menggunakan kata yang akan aku sematkan dalam tulisanku. Ya mungkin itu.

Ya, kita pasti tahu bahwa yang paling mengetahui diri kita adalah Allah dzat yang menciptakan kita. lalu sebenarnya jati diri itu perlu dicari atau tidak? Menurutku iya. Karena jati diri sendiri bertujuan agar kita bisa melihat diri kita , baik mengunakan kedua mata kita maupun menggunakan mata batin kita. Tentu kita tidak bisa mengacuhkan jati diri, bayangkan saja jika kita tidak mempunyai jati diri hidup kita tidak memiliki pendirian dan hidup akan terasa hampa.

Lalu bagaimana mendapatkan jati diri kita?  Jujur saja teman, aku pun masih mencari jati diriku sebenarnya bagaimana. Di artikel yang ditunjukan oleh mbah Google banyak sekali cara-cara kita untuk mencari jati diri kita. Namun yang aku yakini saat ini adalah aku tak perlu pergi kemana untuk mencari jati diriku, aku cukup melakukan hal-hal positif yang bisa kita lakukan. Dengan begitu kita membentuk karakter diri kita menjadi sosok yang lebih baik dan mungkin lebih berarti. Bukan hanya sibuk dalam mencari jati diri namun juga kita seharusnya sibuk dalam hal membentuk diri kita.

So, jangan pernah berhenti mencari dan membentuk jati diri kita. Teruslah maju dan tebarkanlah kebaikan disekitarmu sekecil apapun itu.
Life isn't about finding yourself, life is about creating yourself 
-George B. Shaw

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyelami Masa Lalu

Banyak yang telah terlewat dan nggak sempat aku abadikan, baik melalui tulisan maupun foto. Setelah sekian lama, akhirnya tadi aku mulai untuk mengirimkan tulisanku lagi. Belajar nulis lagi dari awal. Setelah kupikirkan ternyata mengabadikan momen dan mencurahkan sudut pandang kita itu penting. Selain untuk menyimpan memori juga untuk mengingat kita "dulu" seperti apa atau bahkan untuk melihat perubahan yang ada pada diri kita. Setelah menyelesaikan tulisan sampai jam 3 subuh. Aku terbangun dan mulai melihat diriku yang dulu seperti apa dengan menelusuri diriku di media sosial mulai dari twitter, fb, ask fm, sampai pinterest. Melalui kegiatan itu yang aku dapatkan adalah ternyata diriku yang dulu dengan sekarang ada banyak perubahan dan nggak banyak kesamaan. Kesamaan aku yang dulu dan sekarang adalah wajah nggak banyak berubah, tapi cara menggunakan jilbab yang berubah.  Waktu SMP ternyata aku pakai jilbab bisa maju banget, selain itu juga banyak mencoba model jilbab. Kemudi...

Sulit Menemukannya (Lagi)

Mungkin ada sebagian kecil dari kehidupan kita yang akan sulit kita temukan (lagi). Ketika kita kecil, kita sering jajan didepan sekolah hingga jajanan tersebut (mungkin) menjadi jajanan favorit. Namun sekarang ketika kita datang ke sekolah, kita hanya bisa mengenang betapa nikmatnya jajanan tersebut. Entah itu karena penjualnya tidak berdagang lagi atau tetap ada namun rasanya berbeda sebab bukan penjual lama yang menyajikan. Semakin dewasa kita, maka akan semakin banyak kenangan yang akan dan harus kita ingat. Entah itu sebagai pelajaran ataupun hanya untuk mengetahui apa rasanya rindu. Seperti sekarang ini aku merindukan lingkar pertemananku. Benar kata orang-orang, bahwa seorang akan dipertemukan dengan orang yang sama dengannya. Entah itu tingkah lakunya, hobbinya, atau bahkan visi-misinya. Sebab dengan kesamaan itulah kita tidak akan pernah habis bahan pembicaraan–pun aku merasakannya selama ini. Ketika dulu kita memang sering bertemu, begitu banyak hal yang kita bicarak...

"Kamu Nggak Sendirian"

  "Hidup itu nggak cukup sendirian, kita selalu butuh orang2 sekitar". Kira-kira kalimat kyk gitu yg sering aku denger dari mamak. Maklum anaknya yg ini lebih suka ngelakuin banyak hal sendirian karena takut ngerepotin orang lain. Bahkan mamak takut klo anaknya ini kuper aka kurang pergaulan. Sebenernya temen banyak, tapi temen deket bisa diitung jari. Sampe di bulan Januari kemarin, aku ke dokter dan disaranin dua hari lagi oprasi. Aku bingung harus ngubungin siapa dulu, yg pertama terlintas di kepalaku ya mamak. Sepulang dari RS, aku VC mamak & kuberitahu. Akhirnya keluarga Pak Radis jadi heboh wkwk. Sebenernya saat itu aku nggak ada perasaan takut sama sekali dan malah aku masih bisa hahahihi sambil menenagkan mamak. Mamak bilang hari di mana aku dioprasi harus ada yg nemenin. Kubilang, tenang ada. Mamak nggak percaya karena sebelumnya aku bilang bisa sendiri. Mamak marah, sampai akhirnya aku sebut nama2 temanku yg kemungkinan bisa membersamaiku--Atim, Ahim, Gita dan K...