Iya, pencarian. Pencarian memang tak melulu harus pergi
entah kemana untuk menemukan apa yang kita cari. Sepanjang hidupku pencarian
yang melelahkan adalah pencarian jati diri. Jati diri menurut KBBI adalah gambaran,
ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau sebuah benda, bisa pula berarti
identitas, inti, jiwa, semangat, dan daya gerak dari dalam atau spiritualitas. Singkatnya
jati diri adalah karakter kita sebenarnya.
Ternyata jati diri kita lagi-lagi dapat dipengaruhi oleh lingkungan kita. Layaknya air, jati diri bisa saja menjadi keruh bila ditempat yang tidak bersih. Dilihat dari wujudnya air akan tetap air walau telah dicampur dengan pewarna apapun. Mungkin begitulah jati diri sudah tertanam didalam diri kita masing-masing hanya karena faktor lingkungan yang dapat membuat jati diri kita yang sebenarnya terkubur.
Bisa dikata jati diri terkubur karena adanya obsesi dan tekanan ketidakpercayaan diri.
Ternyata jati diri kita lagi-lagi dapat dipengaruhi oleh lingkungan kita. Layaknya air, jati diri bisa saja menjadi keruh bila ditempat yang tidak bersih. Dilihat dari wujudnya air akan tetap air walau telah dicampur dengan pewarna apapun. Mungkin begitulah jati diri sudah tertanam didalam diri kita masing-masing hanya karena faktor lingkungan yang dapat membuat jati diri kita yang sebenarnya terkubur.
Bisa dikata jati diri terkubur karena adanya obsesi dan tekanan ketidakpercayaan diri.
Jadi, beruntunglah kalian-kalian yang ada didalam lingkungan yang bisa dikata religius dan selalu mendukung kalian. Karena hal tersebut bisa saja membentuk jati diri kalian menjadi lebih percaya diri dan selalu optimis dalam melakukan segala sesuatu. Sangat berbeda dengan teman-teman kita yang kurang beruntung bisa saja lingkungan menjadikan jati diri diri kita menjadi orang yang pesimis dalam menghadapi hidup.
Kalian yang dari awal telah mengikuti blog-ku pasti juga
melihat tulisan-tulisanku sekarang sedikit berbeda dengan tulisan-tulisanku
yang dulu. Tulisan-tulisanku dulu sering menggunakan “saya” namun seiring
berjalannya waktu “saya” telah berubah menjadi “aku” mungkin, itu salah satu
pencarianku dalam menemukan karakter dalam tulisan. Tepatnya, lebih nyaman mana
aku dalam menggunakan kata yang akan aku sematkan dalam tulisanku. Ya mungkin
itu.
Ya, kita pasti tahu bahwa yang paling mengetahui diri kita
adalah Allah dzat yang menciptakan kita. lalu sebenarnya jati diri itu perlu
dicari atau tidak? Menurutku iya. Karena jati diri sendiri bertujuan agar kita
bisa melihat diri kita , baik mengunakan kedua mata kita maupun menggunakan
mata batin kita. Tentu kita tidak bisa mengacuhkan jati diri, bayangkan saja
jika kita tidak mempunyai jati diri hidup kita tidak memiliki pendirian dan
hidup akan terasa hampa.
Lalu bagaimana mendapatkan jati diri kita? Jujur saja teman, aku pun masih mencari jati diriku sebenarnya bagaimana. Di artikel yang ditunjukan oleh mbah Google banyak sekali cara-cara kita untuk mencari jati diri kita. Namun yang aku yakini saat ini adalah aku tak perlu pergi kemana untuk mencari jati diriku, aku cukup melakukan hal-hal positif yang bisa kita lakukan. Dengan begitu kita membentuk karakter diri kita menjadi sosok yang lebih baik dan mungkin lebih berarti. Bukan hanya sibuk dalam mencari jati diri namun juga kita seharusnya sibuk dalam hal membentuk diri kita.
Lalu bagaimana mendapatkan jati diri kita? Jujur saja teman, aku pun masih mencari jati diriku sebenarnya bagaimana. Di artikel yang ditunjukan oleh mbah Google banyak sekali cara-cara kita untuk mencari jati diri kita. Namun yang aku yakini saat ini adalah aku tak perlu pergi kemana untuk mencari jati diriku, aku cukup melakukan hal-hal positif yang bisa kita lakukan. Dengan begitu kita membentuk karakter diri kita menjadi sosok yang lebih baik dan mungkin lebih berarti. Bukan hanya sibuk dalam mencari jati diri namun juga kita seharusnya sibuk dalam hal membentuk diri kita.
So, jangan pernah berhenti mencari dan membentuk jati diri kita. Teruslah maju dan tebarkanlah kebaikan disekitarmu sekecil apapun itu.
Life isn't about finding yourself, life is about creating yourself
-George B. Shaw
Komentar
Posting Komentar