Aku pernah berkata, "Kamu tak usah memberiku hadiah yang mahal dan keren. Kamu cukup membuatkan puisi untukku. Itu jauh lebih keren! Sebab setidaknya aku pernah hidup di karyamu. Hehe."
Kencang sang waktu berlari tak mampu ku kendalikan
dan tak mampu aku perlambat lajunya
dentang lonceng malam ini tepat kau berusia dewasa
mengiringi usia kisah kita
Tidaklah berupa rangkaian bunga
Ataupun boneka beruang seperti kepunyaan Alice
Tidak pula sebuah puisi yang ditulis dengan pena penuh puja dan puji
Aku tak mampu memberi semua itu
Dan Aku berdoa agar Tuhan senantiasa mengutus malaikatnya
Untuk menjaga Mu di setiap engkau melangkah
Karena aku sadari aku tak bisa menjaga Mu seutuhnya
meskipun aku berusaha untuk seperti itu
Doa dan Harap ini akan terus saya ucap
Bukan hanya saat ini . .
Garwa ku.
Maafkan Aku
Jika Aku Tak mampu menjadi teman yang semestinya menemanimu malam ini
Maka, tetaplah berteman dengan bintang yang bernyanyi merdu untukmu
06 Desember 2017
Ramadhani Wahyuningtyas
Kau memang tidak pernah bohong. Terimakasih teman, telah menyempatkan waktumu untuk ini (padahal banyak tugas dan laprak yaa yas😂). Inilah selembar yang berharga itu.
Komentar
Posting Komentar